Dini hari tadi, Brigade Liwa’ At Tawheed dari SILF menengahi perjanjian damai antara FSA dengan mujahidin ISIS yakni Daulah Islam Iraq dan Sham yang berafilisiasi ke Al Qaeda. Hal ini terjadi setelah ISIS mengambil alih penuh atau sebagian kota Azaz yang dikuasai salah satu cabang FSA, Brigade Badai Utara. Dan menawan lebih dari 40 anggota FSA di markas besar FSA kota Azaz.
Brigade Badai Utara, adalah elemen FSA yang beroperasi di sekitar perbatasan Turki. Beberapa waktu yang lalu, Brigade Badai Utara membawa seorang “dokter” dari Jerman untuk memfoto Markas Besar ISIS.
Hal ini diketahui oleh dua orang pejuang ISIS, dan menghampiri Brigade Badai Utara dan “dokter” tersebut. Namun dua orang pejuang ISIS tersebut justru dibunuh, dan Brigade Badai Utara membantu “dokter” dari jerman tersebut untuk melarikan diri.
ISIS menuntut agar Brigade Badai Utara untuk menyerahkan “Dokter” dan pembunuh dua pejuang ISIS. Namun ditolak mentah-mentah oleh Brigade Badai Utara. ISIS kemudian mendatangi kota Azaz.dimana Brigade Badai Utara menempatkan dokter dan menyembunyikan para pembunuh.
Ketegangan meningkat dan terjadi baku tembak. ISIS yang tanpa rencana untuk menyerbu kota Azaz membalas perlawanan Brigade Badai Utara, dan atas izin Allah, ISIS yang memenangkan pertempuran dan berhasil membunuh 3 anggota FSA. ISIS dikabarkan menguasai penuh atau sebagian kota Azas, menangkap “dokter” Jerman, dan menahan para komandan Brigade Badai Utara.
Sekutu FSA Brigade Badai Utara dari berbagai tempat mulai berdatangan, ISIS sempat menawarkan perjanjian damai kepada FSA sebelum pertempuran besar terjadi, namun ditolak oleh FSA, mereka mencoba merebut kembali kota Azas dengan bertempur melawan ISIS.
Setelah melakukan pertempuran selama 1 hari penuh, FSA tidak berhasil merebut kembali kota Azas dan justru kehilangan banyak anggotanya. FSA meminta bantuan dari Liwa’ At Tawhed untuk membantu mereka “membebaskan kota Azaz dari teroris Al Qaeda” namun Brigade Liwa At Tawheed menginginkan negosiasi dan perdamaian diantara kedua belah pihak.
Sedangkan bala bantuan ISIS dari berbagai penjuru suriah dikabarkan mulai berdatangan. Melihat hal ini Brigade Liwa’ At Tawheed dari SILF mencoba menjadi penengah dan segera melakukan mediasi kepada FSA yang ‘ngotot’ untuk berperang, dan akhirnya mereka berhasil membuat beberapa poin-poin kesepakatan yakni:
Berikut isi dari perjanjian damai tersebut:
Perjanjian tertulis antara ISIS dan Brigade Badai Utara Untuk Menghentikan Pertempuran Antara Mereka Di Kota Azaz.
Kami (FSA Brigade Badai Utara & ISIS) sepakat untuk:
1. Melakukan gencatan senjata secepatnya
2. Kedua Belah Pihak Akan Melepaskan Tawanan Pada Esok Hari
3. Mengembalikan Barang-Barang Yang Direbut Oleh Kedua Belah Pihak Kepada Pemiliknya
4. Brigade Liwa’ Tawheed Yang Akan Mengambil Alih Check Point di Kota Azas
5. Membentuk Komite Sharia untuk menyelesaikan seluruh sengketa
6. Brigade Badai Utara akan mendapatkan kembali Markas Besarnya kurang dari 48 jam
7. Brigade Liwa Tawheed’ dan Jaysh Muhammad menjamin kesepakatan ini ditepati oleh kedua belah pihak.
2. Kedua Belah Pihak Akan Melepaskan Tawanan Pada Esok Hari
3. Mengembalikan Barang-Barang Yang Direbut Oleh Kedua Belah Pihak Kepada Pemiliknya
4. Brigade Liwa’ Tawheed Yang Akan Mengambil Alih Check Point di Kota Azas
5. Membentuk Komite Sharia untuk menyelesaikan seluruh sengketa
6. Brigade Badai Utara akan mendapatkan kembali Markas Besarnya kurang dari 48 jam
7. Brigade Liwa Tawheed’ dan Jaysh Muhammad menjamin kesepakatan ini ditepati oleh kedua belah pihak.
Perjanjian ini ditandatangani oleh : Abu Abdul Rahman Al Kuwaiti (ISIS) & Abu Rashed (FSA)
Sumber : @AbuSiqr, @abualbawi, @FSAUnited, & ISIS Media




