Home » , » Data Dan Gambar Pembantaian Warga Poso Tanggal 22 Januari 2007 Oleh "Wereng Coklat" Densus 88 AT

Data Dan Gambar Pembantaian Warga Poso Tanggal 22 Januari 2007 Oleh "Wereng Coklat" Densus 88 AT

Written By Anonim on Rabu, 04 September 2013 | 01.47





WARGA YANG MASIH HIDUP, BERSEMBUNYI, KETAHUAN, KEMUDIAN DITUSUK SAMPAI MATI, DISERET KELUAR DAN DIKULITI MUKANYA

JIKA HITLER MAMBANTAI YAHUDI KARENA MELINDUNGI RAKYATNYA, TAPI DENSUS KAMPRET 88, MEMBANTAI RAKYATNYA UNTUK MAJIKAN ASUNYA


Pada tanggal 22 Oktober 2006, Saat Malam Takbir terjadi bentrokan di Tanah Runtuh, Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota antara ratusan warga setempat denganpuluhan aparat kepolisian dari satuan Brimob. Bentrokan terjadi sekitar pukul 21.15 WITA di saat warga sedang mempersiapkan tempat pelaksanaan Sholat Ied.

Satu orang warga menjadi korban pada peristiwa ini, Syaifuddin alias Udin, yang tewas tertembak pada bagian pantat. Selain jatuh korban jiwa, juga terdapat 3 orang yang mengalami luka tembak, antara lain Rizki alias Kiki Omo, menderita 3 luka tembakan dibagian dada dan 1 tembakan dipaha sebelah kanan. Sedangkan Maslan, warga Jl. Pulau Irian Jaya tertembak dibagian paha. Kedua korban luka dirawat di RS Umum Poso, ada penyerangan oleh Brimob pada warga yang dikatakan daftar pencarian orang (DPO) dan menghasilkan rumah-rumah penduduk yang rusak serta adanya warga yang meninggal, akibat tembakan para aparat yang membabi buta. Tetapi anehnya, tidak ada penjelasan apalagi penghentian operasi yang banyak melukai masyarakat.

Pada tanggal, 23 Oktober 2006 bentrokan berulang lagi antara ratusan pengantar jenazah Udin dengan anggota Brimob di Jalan PulauSeram. Massa melempari aparat Brimob dengan batu dan dibalas dengan melepaskan tembakan yang menciderai tiga penduduk sipil, salah satunya adalah Galih Pamungkas, anak berusia 3,5 tahun yang sedang bermain di depan rumahnya

Pada tanggal 20 Nopember 2006, Tim Pencari Fakta kasus Gebang Rejo, Poso melalui Menteri Politik dan Keamanan, Widodo AS, menyampaikan laporan hasil investigasi kepada publik, namun 10 butir rekomendasi yang diantaranya meminta kepada petinggi polri untuk segera meminta maaf kepada umat Islam Poso secara umum dan kepada keluarga korban atas peristiwa tanggal 22 Oktober 2006 (point a) tidak disampaikan secara terbuka.

Bentrok 22 Oktober 2006 ini menjadi penanda akan munculnya kebijakan keamanan baru terhadap masalah Poso.

Masalah tersebut belum reda, awal 2007 dimulai dengan penyergapan dan penembakan yang terjadi pada 11 Januari 2007 lalu yang menumbangkan 3 warga (2 meninggal). Dari keterangan warga dan saksi mata, tidakada satu warga pun yang memegang senjata layaknya aparat yang telah siap dengananeka senjata otomatis.

Kemudian tanggal 22 Januari 2007 merupakan hari yang paling berkabung untuk masyarakat Poso, karena dari 15 warga yang ditembak tidak ada satu pun DPO. Mereka memburu warga seperti memburu Kelinci dan dijadikan Tester. Ini artinya, aparat tidak lagi berlaku adil pada masyarakat. Di Tutup tutupi oleh Komnas HAM, Pernyataandi media Masa hanya Isapan jempol belaka. Tim Anti Teror Polri telah menembaki juga lokasi perumahan warga Poso. Tetapi RAID ini dilanjutkan 11 hari kemudian dan memakan korban jiwa yang sangat banyak sekali.

KAMPRET KOMNAS HAM DAN DAN KONTRAS JUSTRU MELAKUKAN KONSPIRASI UNTUKMENUTUPI KEJAHATAN KEMANUSIAAN

Mendengar kejadian Tersebut, Komnas HAM Langsung menurunkan Tim di lapangan untuk menyelidiki pelanggaran HAM yang terjadi, seperti biasa memanggil media massa dan memberikan keterangan Pers, itu hanyalah Basa Basi, mereka sebenarnya mengais rejeki ditengah penderitaan Rakyat dan Bangsa Indonesia yang bantai, permasalahan hanya sampai di situ, seperti kasus kasus sebelumnya. Titik !

BASA BASI KOMNAS HAM
Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Zoemrotin K Susilo menegaskan, secara umum polisi telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam menangani kasus-kasus kekerasan di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). "Kita sedang mengklarifikasi hasil temuan kita di Poso apakah telah terjadi pelanggaran HAM berat ataukah masih dalam taraf pelanggaran HAM biasa yang dilakukan polisi," ujar Zoemrotin Pelanggaran HAM seperti menghilangkan nyawa belasan orang sehingga jelas telah melanggar hak hidup seseorang, hilangnya rasa aman masyarakat karena tindakan aparat yang menangkap orang dengan cara-cara represif, bahkan adanya kasus-kasus salah tangkap warga di Poso lalu dilepaskan kembali, menurut Zoemrotin sebagai tindak pelanggaran HAM oleh aparat. Dikatakan, penyelidikan terhadap pelanggaran HAM di Poso akan dilihat dari pihak aparat JUGA MASYARAKAT. Tentu kita bertanya kepada Komnas HAM, dalam Kasus ini, MASYARAKAT MANA YANG MELAKUKAN PELANGGARAN ? Sampai saat ini Komnas HAM tidak bisa membuktikan jika ada warga Poso yang melakukan pelanggaran HAM.

BEGAJUL ASING DAN JABLAI BELANDA SEDANG MELAKUKAN KONFRENSI PERS... 

CARMUK, TAPI HASILNYA NOL PUTUL, BERARTI MEREKA ADALAH PEMINUM DARAH RAKYAT INDONESIA DITUKAR DENGAN DOLAR

"Hasil dari klarifikasi kita dengan Polri, kita sudah mendapatkan laporan lisan bahwa sudah ada perkembangan di mana Polri sedang mengusut kasus pelanggaran HAM dalam kejadian 22 Oktober di Poso. Semua ini kita pantau,"tegasnya.

Mengenai kasus tewasnya 4 warga di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) karena ditembak polisi, Komnas HAM kata Zoemrotin, baru akan turun ke Bangkep pertengahan Maret untuk menyelidiki kejadian itu.

PERNYATAAN KAPOLDA SULTENG (SALAH SATU PEMILIK REKENING BABI GENDUT) BRIGJEN POL BADRUN HAITI

BIGJEN POL BADRODIN HAITI, KAPOLDA SULTENGG, MEMBANTAH TERJADI PEMBANTAI WARGA OLEH ANAK BUAHNYA.... DIA SALAH SATU PEMILIK REKENING GENDUT
BIGJEN POL BADRODIN HAITI, KAPOLDA SULTENG, MEMBANTAH TERJADI PEMBANTAI WARGA OLEH ANAK BUAHNYA.... DIA SALAH SATU PEMILIK REKENING GENDUT

Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti yang ditemui di acara yang sama mengatakan, silahkan saja dilakukan pengusutan kasus pelanggaran HAM terkait penegakan hukum oleh polisi di Poso.

"Silahkan diusut sesuai ketentuan yang ada, dan kalau memang benar ada pelanggaran HAM, kita akan proses," tantangnya. Dikatakan, upaya pengejaran terhadap para perusuh di Poso sampai saat ini masih terus dilakukan, dan sebuah tim gabungan sedang dikirim ke Pulau Jawa untuk mengejar para daftar pencarian orang (DPO) Polri dalam kasus Poso yang bersembunyi di beberapa daerah di Jawa.

PERYATAAN KEPALA BNPT ANSAAD MBAY
KEPALA BNPT, ANSYAAD MBAY JUGA MEMBANTAH TERJADINYA PEMBANTAIAN WARGA POSO OLEH KEPARAT KEPOLISIAN

KEPALA BNPT, ANSYAAD MBAY JUGA MEMBANTAH TERJADINYA PEMBANTAIAN WARGA POSO OLEH KEPARAT KEPOLISIAN

TEMPO.CO, Jakarta : Ansyaad berharap publik tak menilai Densus 88 dari satu sisi saja. Densus hanya menjalankan tugas dan tentunya tak perlu mengumbar kerumitan dan kesulitan yang mereka hadapi. Apalagi dikaitkan dengan pelanggaran HAM, justru tim ini dibentuk untuk melindungi HAM masyarakat. 

Permintaan pembubaran Densus 88 kembali muncul setelah beredarnya video yang berisi tindakan kekerasan oleh satuan tersebut. Video itu diduga merupakan rekaman peristiwa 18 anggota Densus 88 dan Brimob kala menangkap 14 warga Kalora, Poso, Desember 2012 lalu. 

Ansyaad mengatakan ideologi jihad tertanam kuat di pikiran para teroris itu.Bahkan sejumlah teroris muda pun seringkali melakukan perlawanan yang membabi buta. Jika pun akhirnya tertangkap, sangat sulit membuat mereka mengaku. 


******************************

PERNYATAAN DAN FORENSIK GAMBAR OLEH IDJON DJAMBI TEAM, AKAN MEMBANTAH SEMUA PERNYATAAN PEMBANTAI RAKYAT DI ATAS, DAN KITA AKAN MENAGIH JANJI DAN PERNYATAAN MEREKA DI ATAS. !!!

Saya sudah melihat Konflik diseluruh Indonesia, tapi ini yang paling Biadab, anda semua sudah menonton Videonya di Yotube, tapi apakah anda melihat bagaimana keadaan Korban setelah disiksa? semua Korban yang di siksa berjumlah 17 orang dan semuanya Mati.

Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 22 Januari 2007, di Poso, tampa alasan yang jelas, Densus dan Polisi turun dengan kekuatan Penuh menggunakan Amunisi Tajam dan kendaraan Lapis Baja, melakukan Swiping dan Penggrebekan tidak ada satupun warga yang lolos dari penyiksaan. Kejadian tersebut terjadi di dua Lokasi yang berbeda dengan Pola pembantaian yang Berbeda diantaranya Jln. dikawasan Tanah Runtuh P. Madura Kel. Gebangrejo korban tewas 22 januari 2007 15 orang., Kelurahan Gebang Rejo Poso korban tewas pada 31 Oktober 2006 sejumlah 2 orang... Yang babak belur puluhan orang....beberapa di antaranya tukang ojek yang kebetulan melintas di depan Polres Poso saat terjadinya Penggerebekan. Gambar dibawah ini akan bercerita bagaimana penderitaan Warga Tanah Runtuh P. Madura Kel. Gebangrejo dibantai. dengan alasan mencari Perusuh di Poso Densus Kampret 88 Menangkap warga yang melintas siapapun bahkan PNS sebuah RSU Poso pun Tak Luput.

Berbagai Pola pembantai yang dilakukan oleh Keparat Densus 88 secara sistemasitis dan di dikontrol penuh oleh atasannya, tidak mungkin hal ini tidak dilihat oleh Komandannya saat melakukan tindakan biadab ini. saat melakukan penggrebekan, sangat jelas terlihat di Video bagaimana mereka, menyiksa kemudian menembak Mati, tidak berhenti sampai di situ, Mayatnyapun diperlakukan dengan tidak Wajar, seperti, mencongkel keluar Pelor yang bersarang di anggota badannya, warga yang bersembunyi di bawah lantai, langsung ditusuk sampai mati kemudian Kulit Mukanya di Kuliti, Sangat Biadab.

Warga yang masih Hidup, akan ditusuk dengan AITOR OLEH ANGGOTA DENSUS 88

SETELAH TEWAS DI TUSUK, WARGA DISERET KELUAR, PERSIAPAN DI KULITI

WARGA YANG TEWAS, SAAT SEBELUM DIKULITI MUKANYA

SETELAH DITUSUK BERKALI KALI HINGGA TEWAS, WARGA TERSEBUT DISERET KELUAR DAN DIKULITI MUKANYA

PERHATIKAN WAJAH KORBAN YANG TEWAS INI, SELURUH PEMUKAAN WAJAHNYA DICACAH DAN DI KULITI, MIRIP TINDAKAN KANIBALISME DI PEDALAMAN AMAZON, TENTU KITA BERTANYA MEREKA INI APARAT ATAU KEPARAT ?

SETELAH MEMBANTAI WARGA, WERENG COKLAT DENSUS KURAP 88, BERUSAHA MENGHILANGKAN JEJAK, DENGAN MENYIRAMKAN AIR KERAS KE LUKA KORBAN, AGAR LUKA MENGURAI DAN TIDAK BISA DI IDENTIFIKASI DAN DI OTOPSI ULANG... (METODA BARU)


ANAK INI MASIH BERUSIA 16 TAHUN, KARENA TAKUT DI BERSEMBUNYI, AKHIRNYA DIKETAHUI OLEH DENSUS 88, DISURUH ANGKAT TANGAN, SAAT TANGAN DIANGKAT, TANGAN TERSEBUT DI TEMBAK, TIDAK BERHENTI SAMPAI DISITU, APARAT POLISI TERSEBUT MENEMBAK BAGIAN PERUTNYA HINGA DIA TERJEREMBAB DAN MEREGANG NYAWA

APARAT WERENG COKLAT DENSUS KURAP 88, BERUSAHA MENYEMBUNYIKAN MAYAT WARGA, PERHATIKAN DJERIGEN MERAH, WARGA TERSEBUT SEDANG MENGANGKUT AIR, DICEGAT KEMUDIAN DITEMBAK

MAYAT WARGA BERGELIMPANGAN DIMANA-MANA

KEPARAT WERENG COKLAT DENSUS KURAP 88, SELALU BERKOAR KOAR, BAHWA WARGA MELAWAN MENGGUNAKAN SENJATA API, SAMPAI DETIK INI, MEREKA TIDAK BISA MEMBUKTIKAN JIKA WARGA MELAWAN MENGGUNAKAN SENJATA API. APAKAH ANDA MELIHAT ADA SENJATA API TERCECER DI TKP ?

SETELAH DITEMBAK SAMPAI MATI, MAYAT WARGA DISERET DAN DIKUMPULKAN

BEBERAPA MAYAT WARGA YANG SUDAH TEWAS, MASIH DIPERLAKUKAN TIDAK MANUSIA, BAHKAN LEBIH RENDAH DARI HEWAN


LOGIKA MANA YANG DIPAKAI? APAKAH APARAT -APARAT INI MEMILIKI AKAL YANG SEHAT, ATAU MEREKA SAKIT JIWA ATAU ADA DENDAM LAIN ? SALAH SATU JENAZAH WARGA, HIDUNGNYA DI CULOK DENGAN MUNISI....

LAGI-LAGI TV ONE DAN METRO TV YANG SELAMA INI GETOL MENYIARKAN TENTANGTERORIS, DIAM SERIBU BAHASA, SEOLAH OLAH STASIUN TELEVISINYA SEDANG KEHILANGANSINYAL PEMANCAR...

TENTU KITA BERTANYA DALAM HATI, APAKAH INI CINTA?
APAKAH INI SAYANG ?
LOGIKA MANA YANG DIGUNAKAN
APAKAH INI PENGAYOM DAN PELINDUNG
UNDANG-UNDANG DAN PROTAP MANA YANG DI GUNAKAN OLEH MEREKA

KOMISI 3 DPR RI TIDAK SEPENUHNYA MELINDUNGI WARGA NEGARA INDONESIA DARI TINDAKAN BIADAB ANAK EMASNYA BERNAMA WERENG COKLAT

JANGAN SALAHKAN JIKA RAKYAT SANGAT MEMBENCI MEREKA
MEREKA DIANGGAP SAMPAH

SUDAH SAAT NYA MEREKA DI BURU OLEH RAKYAT INDONESIA DAN DIBUBARKAN
JANGAN JADIKAN KONSPIRASI TERORIS UNTUK MEMBANTAI WARGA NEGARA SENDIRI....

SUDAH SAAT NYA MEREKA DI BURU OLEH RAKYAT INDONESIA DAN DIBUBARKAN
JANGAN JADIKAN KONSPIRASI TERORIS UNTUK MEMBANTAI WARGA NEGARA SENDIRI....

CINTAILAH YANG DI BUMI
NISCAYA YANG DILANGIT AKAN MENCINTAIMU

SAATNYA KITA YANG BERBURU MEREKA !!!


Sebarkan berita ini ya ikhwah! :
 
Support : Creating Website | Mujahidin | Mujahidin
Copyright © 1434 H / 2013 M. By Ridwan Kariem | Tauhid Media
Template Modified by Creating Website Published by Mujahidin
Proudly powered by Mujahidin