KENYA – Beberapa sumber informasi melaporkan bahwa pasukan khusus dari “Israel” telah dikerahkan di ibukota Kenya. Sebelumnya, informasi itu bocor ke media bahwa pusat perbelanjaan terbesar di Nairobi, Westgate adalah milik “Israel”.
Jadi pengiriman teroris Zionis ke Kenya untuk berpartisipasi dalam penyerbuan pusat perbelanjaan secara tidak langsung menunjukan kebenaran dari informasi tersebut.
Sementara akun Twitter berbahasa Arab dari Al-Shabaab mengumumkan update mengenai situasi di Nairobi. Dalam serangkaian twit singkat disebutkan bahwa:
“Sudah hampir 24 jam sejak dimulainya operasi. Itu adalah 24 jam tergelap dalam sejarah Nairobi. Mereka menunjukkan kelemahan rezim Kenya. Mujahidin masih mengendalikan penuh situasi di dalam Westgate….
Ketika tentara Kenya membunuh Muslim tak bersalah di Somalia, pemerintah Kenya memuji dan memberikan penghargaan untuk mereka, tetapi ketika mereka mendapatkan luka mereka langsung menggila!
Pemerintah Kenya menegaskan kembali keinginannya untuk bernegoisasi dengan mujahidin. Kali ini, mereka menawarkan dialog.
Kenya tidak akan dapat menilai situasi ini dengan serius, untuk melihat, merasakan wajah kematian yang mengerikan dalam semua rinciannya. Bila tidak ada keadilan, maka harus dipaksakan dengan kekerasan. Sebelum itu Kenya relatif aman di kota-kota mereka sementara itu mereka (dengan leluasa) membunuh Muslim Somalia.
Kami tidak akan berunding dengan pemerintah mereka, sementara pasukan Kenya berada di negara kami”, Komandan Mujahidin Al-Shabaab menekankan dalam laporan terbarunya.
Perlu diingat bahwa pada hari Minggu pagi korban tewas warga Kenya dan asing dalam operasi di mal di Nairobi telah mencapai lebih dari 140 orang.
Menurut beberapa media Barat 15 sampai 20 Mujahidin Al-Shabaab berpartisipasi dalam operasi serangan tersebut. Allahu Akbar !
sumber : kc
