Dalam kata pengantar untuk buku karya Syekh Abu Qotadah Al-Filasthiny-fakkalallahu asrahu-berjudul Rambu-Rambu Ath-Thaifah Al-Manshurah Di Negeri Kaum Mukminin Di Syam, Ustadz Abu Usamah At-Tenjuluny-rahimahullah-menyatakan bahwa buku karya beliau ini sangat bermanfa’at bagi kaum Muslimin, khususnya dalam menghadapi dan menyikapi fitnah syubuhat dan syahawat yang melanda umat pada masa kini.
Dalam buku tersebut, Syekh Abu Qotadah menjelaskan, dengan mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib Radliyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam, diutus dengan empat pedang,yakni : Pertama, pedang untuk memerangi kaum Musyrikin, dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa ta'ala, dalam Al Qur’an Surat At-Taubah, ayat 1-5.
Kedua, adalah pedang untuk memerangi ahlul kitab, yang dalilnya bersumber kepada ayat 29 dari Al-Qur’an Surat At-Taubah.
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari akhir dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”
Kemudian pedang yang berikutnya adalah pedang untuk memerangi bughat, atau golongan yang membangkang (aniaya) sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala, dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 9.
“Maka jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.”
Terakhir, adalah pedang untuk memerangi orang-orang munafik. Hal ini sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim, ayat 9, “Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/350)
Tuduhan Terhadap Jihad Ini
Di bagian akhir dari tulisan beliau tersebut, ditulis tentang Dengan Apa Kami Akan Dituduh Di Dalam Jihad Kami. Beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya musuh-musuh Allah telah berancang-ancang mengatur strategi mereka dalam rangka menjaga keyakinan-keyakinan batil mereka dan kekuasaannya, yaitu dengan melemparkan berbagai macam tuduhan terhadap kaum Muslimin.
Mereka telah berdusta terhadap Allah Azza wa Jalla, terhadap diri mereka sendiri dan terhadap manusia. Dam ini adalah salah satu salah satu cara dalam menghalang-halangi dari jalan Allah ta’ala dan sungguh Allah ta’ala telah menyingkap dakwaan-dakwaan ini dan membongkar urusannya bagi orang-orang beriman agar mereka tetap berada di atas bashirah dan cahaya dari Tuhan mereka. Maka tidaklah mereda bara api iman yang menyala di dalam hati-hati mereka. Mereka tidak berpaling dari syari’atNya karena segan darinya, dan karena malu jika mereka dituduh dengan berbagai macam tuduhan.
Laa haula wa laa quwwata illa billah!



