Xinjiang - Aparat komunis China menangkap 139 warga Muslim Uighur, Xinjiang. Pemerintah China menuduh mereka menyebarkan seruan jihad di Xinjiang.
Wilayah Xinjiang memang sering memanas. Warga asli Xinjiang, etnis Uighur yang beragama Islam, merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari Pemerintah China.
"(Mereka) menyebarkan paham radikal termasuk jihad," tulis suratkabar milik Pemerintah China, China Daily, seperti dikutip AFP, Rabu (9/10/2013).
Penangkapan tersebut dikecam tokoh gerilyawan Xinjiang di pengasingan. Mereka menyebut warga ditangkap karena melawan kesewenang-wenangan Pemerintah China di Xinjiang.
"Mereka menunjukkan perlawanannya terhadap kekuasaan dan tekanan Pemerintah China di Xinjiang," ujar juru bicara kelompok gerilyawan Xinjiang di pengasingan, Dilshat Rexit.
Etnis Uighur adalah minoritas berbahasa Turki dengan delapan juta warga di wilayah Xinjiang barat laut. Xinjiang, kerap disebut Turkestan Timur, menjadi otonom sejak tahun 1955, namun terus menjadi korban tindakan keras aparat keamanan Cina.
Kelompok-kelompok HAM menuduh pihak berwenang Cina bersikap represif terhadap muslim Uighur di Xinjiang atas nama pencegahan terorisme.
Muslim menuding pemerintah Cina berusaha memberangus jutaan etnis Han di wilayah mereka dengan tujuan akhir melenyapkan identitas dan budaya.
Sumber: news.atjehcyber
Posting Komentar