Dengan Apa Kami Akan Dituduh Di Dalam Jihad Kami? Demikian, bahasan terakhir sebelum ikhtitam (penutupan) buku karya Syekh Abu Qotadah Al-Filasthiny-fakkalallahu asrahu-berjudul Rambu-Rambu Ath-Thaifah Al-Manshurah Di Negeri Kaum Mukminin Di Syam.
Beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya musuh-musuh Allah telah berancang-ancang mengatur strategi mereka dalam rangka menjaga keyakinan-keyakinan batil mereka dan kekuasaannya, yaitu dengan melemparkan berbagai macam tuduhan terhadap kaum Muslimin.
Mereka telah berdusta terhadap Allah Azza wa Jalla, terhadap diri mereka sendiri dan terhadap manusia. Dan ini adalah salah satu salah satu cara dalam menghalang-halangi dari jalan Allah ta’ala dan sungguh Allah ta’ala telah menyingkap dakwaan-dakwaan ini dan membongkar urusannya bagi orang-orang beriman agar mereka tetap berada di atas bashirah dan cahaya dari Tuhan mereka. Maka tidaklah meredam bara api iman yang menyala di dalam hati-hati mereka. Mereka tidak berpaling dari syari’atNya karena segan darinya, dan karena malu jika mereka dituduh dengan berbagai macam tuduhan.
Dan diantara tuduhan itu adalah sebagai berikut :
1. Kami akan dituduh bahwa sesungguhnya kami berusaha untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan. Allah Subhanahu wa ta'ala, berfirman : “Mereka berkata : “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati dari nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi.” (QS Yunus : 78)
2. Kami akan dituduh berbuat kerusakan di muka bumi dan mendatangkan agama baru. Allah Subhanahu wa ta'ala, berfirman : “Dan berkata Fir’aun (kepadapembesar-pembesarnya), ’Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya. Karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agama mu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” (QS Ghafir :26)
3. Kami akan dituduh bahwasanya dengan mengikuti kami akan membawa kepada kemiskinan dan memacetkan sumber-sumber ekonomi (seperti menghambat pariwisata, menyediakan tempat-tempat mesum dan hotel-hotel kosong dan macet). Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : “Dan mereka berkata : “Jika kami mengikuti petunjuk-petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri-negeri kami.” (QS. Al-Qashash : 57) dan firmanNya : “Pemuka-pemuka kaum Syu’aib yang kafir berkata (kepada sesamanya) : “Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib tentu saja kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi.” (QS Al-A’raf : 50).
4. Tuduhan mereka terhadap kami, bahwa kami memaksakan pendapat dengan kekuatan dan penguasaan, tidak melalui saluran mayoritas (pesta demokrasi). Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : “Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota (Fir’aun berkata) “Sesunguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil (sedikit).” (QS Asy-Syu’araa’ : 53, 54)
Semua tuduhan-tuduhan itu tak lain tujuannya hanyalah untuk menolak dan memalingkan manusia dari agama Allah dan petunjukNya. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : “Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir.” (QS An Nisa : 89)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS Al-Baqarah : 120)
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-Rasul mereka: “Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali ke pada agama kami.” (QS Ibrahim : 13)
“Sesungguhnya jika mereka mengetahui tempat mu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (QS Al-Kahfi : 20)
Syekh mengakhiri dengan pesan, oleh karena itu wahai saudaraku Muslim, waspadalah kamu dari fitnah mereka. Pegang teguhlah dengan tali Allah yang tidak akan tersesat orang yang berpegang teguh dengannya, dan kamu akan selamat, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa lemah, ketahuilah bahwasanya di belakang kamu ada surga yang abadi.
“Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang Berkuasa.” (QS Al Qomar : 55)
“Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS Ash-Shaff : 13).
Dan carilah kematian, kamu akan diberi kehidupan…Allahu Akbar!
Wallahu’alam bis showab!