بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Untuk calon Istriku, yang akan mengandung anak-anakku nantinya dan mendidik mereka dengan tauhid dan akhlaq sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shollallohu alaihi wasallam dan para penerusnya yang tetap tegak di atas jalan tauhid dan jihad. Saya menulis surat ini untukmu agar dirimu tidak kecewa dan sedih jika suatu hari nanti kamu menemukan seorang teman hidup seperti diriku yang penuh dengan kekurangan.
Hai Calon Istriku, Saya menuliskan surat ini untukmu agar dirimu dapat lebih mengerti jalan yang akan kita tempuh dan dimana kita dihadapkan sebagai hamba Allah yang dibebani oleh yang Maha Kuasa di dunia yang sementara ini. Sehingga kita akan lebih siap untuk bisa saling memahami, saling berempati, dan bersyukur atas apa yang telah digariskan Allah untuk keluarga kita.
Calon Istriku dan juga calon Ibu untuk anak-anakku, kamu mungkin telah mengetahui jalan apa yang akan kita tempuh dan kehidupan yang bagaimana yang kita inginkan. Saya harap dirimu akan menjadi seorang teman yang menyenangkan di dunia ini sehingga dapat membuatku istiqomah di jalan yang telah ditempuh oleh Rasul shollallohu alaihi wasallam dan para shahabatnya. Selalu menyeru kepada tauhid adalah hal yang sangat penting dalam hidup dan mengajari manusia akan pentingnya kembali kepada sumber dari Dien kita, yaitu islam.
Mungkin nanti, disana akan banyak cobaan, kesulitan, dan penderitaan yang ditemui dalam mengarungi bahtera rumah tangga kita, sebagai manusia biasa mungkin kita akan berkeluh kesah, menangis, dan bahkan bisa sampai mengutuk nasib. Akan tetapi yakinlah, semua cobaan akan membuat kita menjadi manusia yang seutuhnya dan akan mendidik kita untuk tetap tegar di segala cuaca dan keadaan.
Allah berfirman: "Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah:155)
Calon Istriku.. jika suatu hari saya tetap tidak dapat memberimu sedikit kebahagiaan seperti yang diperoleh kebanyakan para istri, maka maafkanlah diriku! Tapi sebagai seorang suami, saya akan selalu berusaha yang terbaik untuk menjadi yang terbaik, menyediakan nafkah yang halal, meskipun tidak banyak dan memenuhi hak-hakmu. Jadi bantulah diriku untuk merealisasikannya meskipun itu cuma dengan senyuman.
Calon Istriku.. jika di suatu hari saya pergi jauh dan tidak kembali untuk waktu yang cukup lama, jagalah harta bendaku, sedekahkanlah di jalan Allah harta yang kau punyai karena Allah. Dan jagalah kehormatanku sebagai suamimu, bergabunglah dengan para Muslimah lainnya yang hatinya tertambat di Jannah, yang menjaga pandangan mata mereka saat menyendiri dan ketika bersama orang lain, sehingga dengan begitu saya dapat merasa tenang dan damai untuk meninggalkan seorang wanita sekaligus seorang ibu yang menjaga apa yang ditinggalkan oleh suaminya.
Calon Istriku.. kamu pasti tahu bahwa saya bukanlah orang yang sempurna dalam banyak hal. Maka dari itu bantulah saya untuk memperbaikinya dengan nasehatmu, kritikanmu, dan segala yang dapat meningkatkan ketaatan kepada Allah serta Rasul-Nya setiap hari. Buatlah keluarga kita menjadi sebuah keluarga yang siap menerima segala masukan dari siapa pun, meski dari seorang anak kecil. Sebab kebenaran tidaklah dikenali dari siapa yang berkata tapi dari apa yang dikatakan.
Dan terakhir wahai calon istriku.. jadikanlah anak-anak kita suatu hari nanti menjadi singa, yang tidak takut dalam mempertahankan kebenaran, tidak menyerah terhadap keadaan dan tangguh di tengah-tengah badai yang menggemuruh. Ajari mereka menjadi orang yang pemarah ketika kebenaran dihina, ajari mereka berkelahi melawan penindasan yang terjadi terhadap orang lain, dan didik mereka berani mengorbankan apa saja, bahkan nyawa mereka sekalipun untuk kemuliaan Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman.
Boleh jadi aku berharap terlalu banyak darimu, terlalu menuntut padamu, dan meminta sesuatu yang mungkin terlalu berat bagimu. Tapi percayalah padaku, aku sebagai seorang suami akan berusaha menjadi seorang kawan yang baik, seorang pendengar setia terhadap semua masukanmu serta nasehat-nasehatmu, saling tolong menolong di antara kita agar dapat terus mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Aku menulis surat ini bersama dengan segala kelemahanku, segala kesalahanku, sehingga kamu dapat mengerti bersama siapa kamu akan melayari hidup ini. Kamu pun akan dapat mengetahui bahwa sebuah perkawinan bukan selalu berupa madu dan susu. Juga sehingga dirimu tidak menjadi penghalang bagiku dalam memenuhi misi da’wahku, dan menjadi musuhku yang pertama dalam melemahkan semangatku untuk berjihad di jalan Allah.
Sebelum kita bertemu sebagai sepasang suami-istri, mari kita selalu berdo’a dengan do’a yang telah dibaca sebelumnya oleh seorang pahlawan Islam yang telah mengguncang tahta tirani, As-Syahid (insya Allah) Sayyid Quthub rahimahulloh:
Yaa Muhaymin (Yang Maha Penjamin), jika saya jatuh cinta, jagalah cintaku sehingga dia tidak melampaui cintaku pada Mu.
Yaa Allah, jika diriku jatuh cinta, biarkanlah aku menyentuh hati seseorang yang mempunyai hati yang terikat dengan-Mu, sehingga aku tidak jatuh ke dalam jurang cinta yang monoton.
Yaa Rabbi, jika aku jatuh cinta, kawallah hatiku kepadanya sehingga tidak berbalik dari Mu.
Yaa Rabbal Izzah, bila aku merindu, buatlah aku merindui seseorang yang rindu untuk syahid di jalan-Mu.
Yaa Allah, bila aku merindu, kawallah rinduku kepadanya sehingga aku tidak lupa untuk merindui Jannah-Mu.
Yaa Allah, jika aku mendapatkan kesenangan dari cinta orang yang Engkau cintai. Biarkanlah kesenangan itu tidak melampaui munajat sepertiga malam terakhir dari malam Mu.
Yaa Allah, jika aku jatuh cinta kepada yang Engkau cinta, jangan biarkan diriku jatuh kebimbangan dalam panjangnya perjalanan menyeru manusia menuju kepada-Mu.
Yaa Allah, bila Engkau membiarkanku lama bersama dengan yang Engkau cintai, jangan biarkan diriku pergi melampaui batas yang akan membuatku lupa bahwa cinta sejati dan kerinduan yang abadi hanyalah bila bersama Mu.
Yaa Allah, Engkaulah segalanya, mengetahui bahwa hati-hati ini telah datang bersama dalam rasa cinta kepada Mu, hati-hati ini telah bertemu dalam ketaatan kepada-Mu, hati-hati ini telah menyatu dalam da’wah yang menyeru kepada-Mu, hati-hati ini telah menyatu dalam membela Syari’at-Mu, jadikanlah ikatannya kuat, yaa Allah. Jadikan cinta ini abadi. Tunjukilah kami jalan-jalan-Mu. Isilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tak kan pernah padam. Lapangnya dada dengan berkah iman kepada-Mu, dan keindahan tawakkal di jalan-Mu.
Semoga Allah mendengar do’aku dan do’amu, menyatukan kita dalam naungan Rahmat-Nya, serta menjadikan kita sebuah kekuatan yang loyal kepada-Nya. Aamiin.
Dariku, Calon Suamimu.
Kamis, 14 Juli 2011
-------
Sumber: http://theghurabah.blogspot.com/