PETERSBURG – Dalam pertemuan negara G20 di Petersburg Rusia 5-6 september 2013, SBY hadir dalam acara tersebut. Indonesia menunggu keputusan DK PBB untuk menyelesaikan perang di Suriah, SBY menyatakan bahwa konflik Suriah harus dengan gencatan senjata antara Rezim Thoghut Assad dengan Mujahidin.
Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Suriah bila Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) berhasil memaksa pihak berkonflik untuk melakukan gencatan senjata. Menurut dia, gencatan senjata cara yang dapat ditempuh PBB untuk menyelesaikan konflik Suriah yang semakin memanas dan tidak bisa terkendali.
Sehari sebelum kembali dari Rusia, Presiden SBY bertemu Sekjen PBB Bang Ki Moon di St Patersburg, Rusia. SBY menegaskan penyelesaian konflik Suriah tidak tepat melalui kekuatan militer tetapi dengan gencatan senjata.
Namun perlu Dunia Internasional tahu bahwa perang di Suriah tidak dibawah kendali PBB tetapi dibawah kendali Mujahidin. Thoghut PBB dan para “Tuhan-Tuhan” pengikut PBB tersebut dengan sombongnya bisa menghentikan perang di Suriah. Padahal perang akan tetap ada sampai bendera Tauhid berkibar di Al-Quds, Palestina. dan Mujahidin tidak akan tunduk kepada aturan PBB, karena darah kaum muslimin di Suriah yang tertumpah harus dibalas dengan darah.
Jika tidak disepakatinya gencatan senjata, maka PBB akan menurunkan pasukan perdamaian ke Suriah. Dan setiap negara anggota PBB mengirimkan tentaranya ke Suriah. Ini artinya Mujahidin akan menggali kuburan masal bagi para tentara kafir dari berbagai macam negara yang berhasil masuk ke Suriah.
Mujahidin telah bersiap-siap menyambut serangan AS dan sekutu ke Suriah. namun, ternyata Vladimir Putin mengira bahwa senjata Kimia yang dipakai oleh Assad itu dijadikan provokasi oleh Mujahidin untuk memancing AS dan Sekutu datang ke Suriah.
“Saya tegaskan, Rusia berdiri pada posisi yang jelas. Serangan senjata kimia itu adalah aksi provokasi oposisi Suriah yang bertujuan untuk menarik serangan militer asing masuk ke negara itu. Kami tahu siapa di belakang aksi provokasi itu,” tegas Putin saat pidato makan malam terakhir di depan para pemimpin dunia di St Petersburg, dilansir Russia Today, Sabtu (07/09/2013).
Dari pidato Putin ini dapat diterka bahwa Putin merasa oposisi (Baca : Mujahidin) sengaja menarik AS untuk ikut perang di Suriah. Putin menyadari bahwa Militer Assad sudah kalah maka target selanjutnya adalah militer AS yang harus ditumbangkan. AS yang telah lama dijadikan ‘polisi dunia’ menjadi target selanjutnya bagi para oposisi (Mujahidin).
Putin sadar jika AS sebagai ‘kepala ular’ tumbang, maka ‘ekornya’ dari negara-negara Demokrasi seluruhnya akan melemah. Ini adalah misi para Oposisi (Mujahidin).
Pemimpin Dunia G20 sepakat bahwa perang Suriah harus dibawah komando PBB. Ini disebabkan para Mujahidin telah berhasil memukul tentara Assad, sehingga negara-negara Demokrasi Thoghut Kafir mulai menyatukan kekuatan untuk melawan Mujahidin.
Sepertinya ini akan menjadi tantangan berat untuk Mujahidin, semoga Allah meneguhkan langkah mereka dan mengirimkan tentara dari langit untuk menyerang para “tuhan-tuhan” palsu dan dzalim itu. Semoga Allah menyatukan hati Mujahidin dan menyadarkan Umat Islam agar bergabung dengan kafilah Syuhada (Mujahidin) dibawah bendera Laa ilaaha illalloh. Aamiin
Source : jurnas/ jurnal3