Home » » Islam Akan Mendominasi Dunia (Bagian Akhir)

Islam Akan Mendominasi Dunia (Bagian Akhir)

Written By Anonim on Senin, 09 September 2013 | 17.03

Khilafah_Will_Dominate
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu… (QSAl Maidah (): 49)
Ayat ini dengan jelas menerangkan kewajiban untuk menerapkan syari’ah, sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala  berfirman: “…janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka,” yang berarti hukumilah dengan syari’ah walaupun mereka (orang-orang) menyukai hukum yang lain. Ayat ini dengan jelas dan bukti tegas  bahwa Syari’ah harus diimplementasikan dengan kekuatan walaupun orang-orang tidak menginginkannya. Lebih lanjut Allah swt. juga berfirman:
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS Al Baqarah (2) : 193)
Salah satu bentuk orang-orang kafir dan syirik yang paling banyak saat ini adalah mengimplementasikan hukum buatan manusia; selanjutnya, hukum buatan manusia adalah salah satu bentuk ke-syirik-an, satu-satunya cara untuk membasminya dari muka bumi ini adalah dengan jihad. Faktanya, itu adalah sebuah kewajiban bagi kita untuk berperang melawan fitnah (kufur dan syirik seperti hukum buatan manusia) sampai itu terhenti. Islam selalu tersebar dengan pedang, dan itu akan terus berlangsung untuk melakukan demikian itu.
Sayangnya, sekarang seseorang dari orang-orang yang paling tidak mengerti teks-teks ketuhanan (wahyu) tentang ayat, “ laa ikrahaa fid-dien – tidak ada paksaan dalam dien…” (QS Al Baqarah 256). Ayat ini dengan salah di interpretasikan berarti bahwa kita tidak bisa memaksa Islam kepada orang-orang. Namun jika kita merujuk kepada pemahaman para Shahaabah kita bisa dengan jelas memahami bahwa ini tidak ada hubungannya sama sekali.
“Tidak ada paksaan dalam dien” berarti orang-orang seharusnya tidak menggunakan kekerasan untuk mengajak masuk ke dalam Islam, yaitu memeluk Islam. Tetapi ini tidak berati bahwa kita tidak bisa memaksakan Islam sebagai sebuah hukum dan mengatur orang-orang.
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Aku telah memerintahkan kepada kalian untuk memerangi semua orang sampai mereka mengatakan, “ Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadar Rasulullah – tidak ada yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah.” Jika mereka mengatakannya, darahnya dan hartanya akan selamat dari kita, kecuali dari kebenran Islam (syari’ah); dan tanggung jawab mereka terserah (kembali) kepada Allah.” (Musnad Imam Ahmad)
Selanjutnya, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman telah diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka masuk memeluk Islam atau hidup dengan Islam (walau tetap sebagai kafir). Jika mereka menjadi Muslim darah mereka dan harta mereka akan menjadi suci, tetapi mereka akan tetap tidak aman “dari kebenaran Islam,” berarti bahwa mereka harus tetap hidup diatur dengan syari’ah (sebagai hukum dan perintah). Tetapi jika mereka masih tetap kafir, mereka setidaknya akan hidup dengan hukum Islam; walau pun mereka diperbolehkan untuk memilih salah satu agama yang mereka kehendaki. Tetapi, mereka tidak mempunyai pilihan dalam masalah kehidupan yakni harus diatur dengan syari’ah, hal ini yang dimaksud sebagai “pengecualian dari kebaikan dan kebenaran Islam”
Dalam sebuah riwayat yang shahih Raslullah shollallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan para sahabatnya untuk mengajak orang-orang kafir untuk masuk ke dalam Islam. Jika mereka menolak untuk masuk ke dalam Islam, maka mereka harus menerimanya sebagai sebuah sistem pemerintahan, kemudian jika mereka menolak, maka diperintahkan untuk memerangi mereka sampai dien Allah manjadi dominan dan diimplementasikan:
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam Bersabda :
“Perangilah dengan nama Allah dan di jalan Allah, memerangi mereka yang tidak beriman kepada Allah. Membuat sebuah perang suci, jangan menggelapkan harta rampasan; jangan pecahkan ikrarmu; jangan merusak (yang gugur) tubuhnya; jangan membunuh anak-anak. Ketika kamu bertemu dengan musuh-musuhmu yang musyrik, ajaklah mereka pada tiga pilihan. Jika mereka merespon masing-masing dari itu, kamu juga menerimanya dan menahan dirimu untuk melakukan kejahatan. Mengajak mereka untuk (menerima) Islam; jika mereka merespon kepadamu, menerima itu dari mereka dan berhenti untuk memerangi mereka. Kemudian ajak mereka untuk migrasi dari tanah mereka ke tanah muhajirun dan beritahu mereka bahwa, jika mereka melakukan itu, mereka akan mendapatkan hak-haknya dan kewajiban atas muhajirun. Jika mereka menolak untuk migrasi, katakan kepada mereka akan berstatus sebagai Badui Muslim, tetapi mereka tidak akan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang atau fa’i kecuali ketika mereka benar-benar berperang dengan kaum Muslimin (malawan orang-orang kafir). Jika mereka menolak untuk menerima Islam, diwajibkan atas mereka jizyah. Jika mereka menolaknya mintalah pertolongan Allah dan perangilah mereka…” (Muslim no 1731)
“Jika mereka menolak untuk menerima Islam, diwajibkan atas mereka jizyah. Jika mereka setuju untuk membayar (jizyah), maka terimalah jizyah dari mereka itu dan cegahlah tanganmu (jangan dizolimi). Jika mereka menolak untuk membayar jizyah, carilah pertolongan dari Allah dan perangi mereka.” Jizyah adalah bayaran kecil atau pajak yang setiap non muslim harus membayarnya kepada Khalifah (pemimpin kaum Muslimin). Sebagai balasannya, setiap non Muslim akan berada di bawah sebuah perjanjian (dilindungi), selanjutnya membuatnya terlarang bagi kaum Muslimin untuk melanggar kesuciannya. Ini perintah dari Rasulullah saw. adalah sangat jelas; jika mereka menolak umtuk masuk Islam. Kewajiban atas mereka jizyah yaitu mengimplementasikan syari’ah atas mereka. Jika menolak kedua opsi awal, yakni masuk Islam atau hidup di bawah sistem Islam (dengan membayar jizyah), maka  “carilah pertolangan Allah dan perangilah mereka.”
Kesimpulan
Jadi bagaimana Islam akan mendominasi dunia? Hampir bisa dipastikan dengan kekuatan! Jika orang-orang tidak mau masuk ke dalam Islam dan mengimplementasikan syariah atas kemauan mereka sendiri, maka menjadi kewajiban bagi kaum muslimin untuk berjuang mengimplementasikan Islam. Di negeri-negeri seperti Inggris dan Amerika orang-orang dengan tegas menolak untuk masuk ke dalam Islam dan dapat dipastikan memilih tidak hidup dengan syari’ah. Selanjutnya, hampir bisa dipastikan negara-negara ini bisa menjadi atau tunduk di bawah kekuasaan Islam hanya dengan dua opsi terakhir, yakni munculnya sebuah jamaah dakwah yang memperjuangkan Daulah Islam atau dengan adanya Daulah Islam dan Daulah Islam tersebut menaklukan mereka setelah menerapkannya di tempat lain (seperti Timur Tengah atau Asia).
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam  Bersabda :
“Masalah ini (Islam) akan tetap menyebar sejauh malan dan siang menjangkau, sampai Allah tidak akan meninggalkan satu rumah pun yang terbuat dari Lumpur dan rambut, tetapi akan membuat agama ini memasukinya, selagi membawa kekuatan kepada seseorang yang kuat (seorang Muslim) dan kehinaan bagi seseorang yang tidak setuju (menolak Islam); kekuatan dengan yang Allah tinggikan kepada Islam (dan orang-orangnya), dan aib bagi yang Allah hinakan kepada orang-orang kafir.” (Musnad Imam Ahmad)
Dengan demikian, setiap orang yang mengejek konsep Islam akan mendominasi dunia adalah salah satu karakteristikmunafiqin dan dapat dikatakan telah menyangsikan Islam, yakni dengan tidak mempercayai firman Allah swt. dan sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam
Wallahu’alam bis showab!
M Fachry
Sebarkan berita ini ya ikhwah! :
 
Support : Creating Website | Mujahidin | Mujahidin
Copyright © 1434 H / 2013 M. By Ridwan Kariem | Tauhid Media
Template Modified by Creating Website Published by Mujahidin
Proudly powered by Mujahidin