Kisah-Kisah Ightiyalat Di Jaman Sekarang
Orang yang membaca dan mengikuti perjalanan sejarah berbagai peristiwa akan tahu bahwa aksi ightiyalat digunakan oleh semua orang dari berbagai latar belakang agama dan tujuan. Dan itu sudah ada sejak lama sekali. Lihatlah bangsa yahudi, yang terkenal gemar membunuh para nabi, mereka melakukan cara yang sama dalam memperlakukan Nabi-Nabi Alloh. Seperti kisah Nabi Zakariya yang digergaji dan Nabi Yahya yang disembelih, sudah bukan hal yang samar bagi kita.
Demikian juga ketika kaum yahudi Madinah melakukan konspirasi untuk membunuh Nabiyulloh Muhammad SAW, dan masih banyak lagi kisah lainnnya.
Kisah yang sebagian telah kami singgung dalam pembahasan dalil disyariatkannya ightiyalat menunjukkan bahwa cara ini adalah salah satu sarana pertempuran yang digunakan semua fihak untuk memenangkan prinsip dan agama yang dianutnya.
Dan orang yang mau meneliti dengan seksama kondisi sejarah di era kita, akan mendapati bahwa ternyata ia penuh dengan aksi ightiyalat, akan tetapi kebanyakan dilakukan untuk tujuan bukan Islami. Mungkin karena kepentingan golongan, negara, agama-agama selain Islam, kepentingan ekonomi, politik, dsb.
Orang-orang kafir juga sering melakukan cara ini dalam memerangi kita, kaum muslimin. Dan bukti paling nyata tentang pernyataan saya ini adalah kondisi Palestina sekarang. Di sana, orang-orang yahudi menggunakan berbagai cara dalam membunuhi para mujahidin. Di saat yang sama, ketika ada salah satu dari mujahidin yang gagah berani itu melakukan ightiyal kepada salah satu pemimpin kekafiran, semua media informasi kafir “meraung-raung” dan begitu gegap gempitanya mengecam. Tak ketinggalan para masyayikh dan ulama penguasa yang selalu saja mengecam. Akan tetapi, Alloh Maha Memenangkan urusan-Nya. Sayang, kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Pada pembahasan kali ini, akan kami sebutkan sebagian kisah yang terjadi di zaman sekarang tentang ightiyalat yang dilakukan para mujahidin dalam rangka mencari pahala di sisi Alloh.
Adapun aksi ightiyalat terhadap para mujahidin, telah kami sebutkan sebagiannya walaupun hanya sekilas. Dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Alloh.
Amaliyah-Amaliyah Yang Berhasil:
- Dalam 40 detik, Anwar Sadat Berhasil dihabisi
Pada setiap bulan Oktober, Anwar Sadat memerintahkan diadakannya Parade Militer Besar-besaran dalam rangka memperingati perang Oktober tahun 1973. Dan seperti biasa, tepatnya pada tahun 1981, parade itu diadakan, dan terjadilah peristiwa menggemparkan yang membuat seluruh dunia tersentak, Anwar Sadat dibunuh dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pembunuhan ini direncanakan sebegitu detail oleh seorang insinyur bernama Muhammad Abdus Salam Faroj, penulis buku Al-Faridhoh Al-Ghoibah (Kewajiban yang Hilang), semoga Alloh merahmatinya dan menempatkannya di surga-Nya terluas. Kemudian pelakunya ada empat orang yang gagah berani (Kholid Islambuliy, Atho Thoyal, Abdul Hamid Abdus Salam, dan Husain Abbas).
Aksi tersebut tidak memakan waktu lebih dari satu menit, dan Anwar Sadat tewas bersama tujuh orang dekatnya yang berada di panggung parade.
Ightiyal ini termasuk tercepat sepanjang sejarah kontemporer. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana ightiyal itu bisa berhasil dengan sempurna?
Bagaimana Proses Pembunuhan Anwar Sadat?
Tanggal 6 Oktober 1981, seluruh rakyat Mesir bersiap menyambut peringatan hari kemenangan dengan melakukan parade militer tahunan yang diikuti oleh kepala negara dan para komandan angkatan bersenjata yang menjadi peserta parade.
Di awal acara, si thoghut, pemimpin kekafiran, Anwar Sadat, duduk di tempat utama bagi kalangan militer, dengan bergaya ala Hitler. Karena, di masa mudanya konon Anwar Sadat adalah penggemar berat Hitler, dalam berpakaian dan gaya militeristiknya. Ada yang mengatakan, sebenarnya istrinya, Jihan Sadat, sudah mengingatkan agar ia memakai rompi anti peluru di bagian dalam baju militernya seperti yang biasa ia lakukan di tahun-tahun sebelumnya, tapi dia menolak.
Anwar Sadat duduk di kursi pemirsa sambil menyaksikan angkatan bersenjatanya. Lewatlah truk-truk anti peluru dan berbagai kendaraan militer yang bermacam-macam. Setengah menit sebelum ia dibunuh, giliran pesawat-pesawat militer yang lewat. Pesawat-pesawat itu melakukan gerakan akrobatik sangat menawan yang menyebabkan para penonton yang duduk di tempat duduk, termasuk Anwar Sadat dan para komandan dan pengawal khususnya, mendongakkan pandangannya ke langit untuk melihat pertunjukan hebat itu.
Saat itulah, salah satu kendaraan militer pengangkut roket berhenti di depan podium (tempat di mana Anwar berada, pent.)
Dari jarak sekitar 20 meter, sang pahlawan, Kholid Islambuliy, turun dari kendaraan militer itu. Dari semua orang yang duduk di podium tempat Anwar Sadat berada, tidak ada satu pun yang perhatian dengannya selain Anwar Sadat sendiri, ia merasa Kholid Islambuliy datang untuk mengucapkan salam. Akan tetapi, Kholid Rohimahulloh malah melemparkan granat tangan yang meledak begitu membentur dinding podium. Disusul granat berikutnya yang dilempar oleh sang pahlawan, Atho Thoyal, disusul granat ketiga oleh Kholid Islambuliy lagi walau pun tidak meledak. Setelah itu, granat keempat dilempar oleh si pahlawan, Abdul Hamid Abdus Salam, dan meledak di tengah orang-orang yang duduk. Akibat ledakan ketiga granat yang cukup memekakkan telinga itu, semua kursi yang ada di podium kepresidenan dan yang duduk di atasnya terjungkal, semuanya terkapar di bawah kursi-kursi itu akibat suara ledakan yang begitu keras dan susul menyusul. Sebagian orang yang berdiri di dekat Anwar Sadat ikut terkena ledakan kilat ini.
Kata-kata terakhir yang diucapkan Sadat ketika itu, “Kalian para pengkhianat…” sebelum akhirnya tubuhnya terkoyak oleh butir-butir peluru dari senapan serbu yang terpasang di atas truk militer yang ditembakkan oleh sang pahlawan, Husain Abbas. Begitu melihat Anwar, ia langsung menembaknya beberapa peluru, dan Anwar Sadat pun jatuh bersimbah darah.
Sementara itu, Kholid Islambuliy kembali menembaknya dengan senapan serbunya di podium. Ia juga membunuh beberapa pembantu Anwar Sadat, beberapa tamu dan teman dekatnya. Konon, aksi tersebut tidak memakan waktu lebih dari 40 detik saja.
- Ightiyal terhadap Ahmad Syah Mas‘ud
Pada tanggal 7 November 2001 bertepatan dengan 18 Jumadat Tsaniyah 1422 H, ada dua orang mujahidin yang menawarkan dirinya untuk membunuh Ahmad Syah Mas‘ud dengan menyamar sebagai wartawan. Keduanya adalah, sang pahlawan, Qosim Baquliy (28 th) dan Karim Suzani (34 th). Keduanya berasal dari keturunan Maroko, tapi keduanya hidup di Baljika.
Mereka telah mengatur untuk mengadakan wawancara dengan toghut, Ahmad Syah Mas‘ud. Akhirnya wawancara itu berhasil terlaksana, mereka sepakati bertemu di rumah kediamannya di dekat perbatasan Tajikistan. Beberapa sumber menyebutkan, ightiyal terhadap Ahmad Syah Mas‘ud terbilang cukup sulit dan memerlukan perencanaan berbulan-bulan.
Mulailah salah seorang dari keduanya mengambil gambarnya melalui rekaman video yang sudah dipasangi bom, sementara yang satu lagi mewawancarai. Ketika tengah dilakukan wawancara itulah, peristiwa pembunuhan itu terjadi sesuai rencana pelakunya. Akhirnya salah satu dari dua mujahidin itu terbunuh karena terkena ledakan kamera, sementara yang satu lagi dibunuh oleh salah satu pengawal Mas‘ud ketika ia mencoba kabur sebagaimana sudah masyhur beritanya.
Tapi tidak ada satu pun yang tahu secara detail peristiwa itu, karena pelakunya terbunuh di saat Ahmad Syah Mas‘ud terbunuh. Mas‘ud terluka pada dua alisnya, jari-jari tangan kirinya, dua betisnya, wajah dan kepalanya, semua anggota badan ini mengalami luka bakar akibat ledakan dan ia mengalami luka cukup parah.
Ada yang tertutup seputar berita kematian Ahmad Syah Mas‘ud di hari-hari pertama sejak ia dibunuh. Terjadi kesimpang siuran informasi dari beberapa sumber yang menyebutkan bahwa ia terbunuh seketika saat peristiwa itu terjadi. Tapi di saat yang sama, orang-orang dekatnya berusaha membantah berita itu karena mengkhawatirkan dampaknya yang begitu besar, sampai mereka atur urusan-urusan mereka terlebih dahulu. Ini mengingat kedudukan Mas‘ud yang begitu berarti di tubuh Aliansi Utara. Sebab, mereka sampai menyebutnya sebagai Singa Lembah Pansyir, dia dinilai sebagai penghalang utama dalam urusan militer bagi Rezim Taliban yang berkuasa di seluruh tanah Afghanistan.
Sampai-sampai presiden boneka, Karzai, mengatakan ketika jumpa pers, “Kalau Mas‘ud hidup hari-hari ini, tentu masalah yang kami hadapi sekarang lebih mudah.”
Yang benar, Ahmad Syah Mas‘ud terbunuh seketika di saat ledakan itu terjadi. Wallohu A‘lam.
Amaliyah-Amaliyah Yang Belum Berhasil, Karena Adanya Hikmah Lain Yang Dikehendaki Alloh Azza Wa Jalla
- Operasi Pembunuhan Terhadap Raja Dzohir Syah:
Di tahun 1990, di negeri pengasingannya di Italia, Dzohir Syah sempat mendapat percobaan pembunuhan oleh salah seorang mujahidin bernama Abu Abdillah dari Portugal. Ia diutus oleh salah satu dewan pimpinan mujahidin untuk melaksanakan tugas ightiyal. Dalam hal ini ia menyamar sebagai seorang wartawan yang hendak melakukan wawancara dengan raja Dzohir. Ketika ia tengah duduk bersama Dzohir Syah, ia keluarkan pisau dari Kandahar dan ia tikam raja hingga ia terluka di bagian dadanya, yang menghalanginya mati adalah sebuah kotak sigaretnya yang terbuat dari kayu dan kantong tebal yang menghalanginya, sehingga pisau itu tidak berhasil menembus dadanya. Tapi, Alloh akan selalu mengawasinya.
- Ighitiyal Terhadap Hosni Mubarok di Adis Ababa
Tanggal 26 Juni 1995 sebelum pembukaan pertemuan 31 negara ujung Afrika, ada 11 mujahid yang mencoba menyerang rombongan mobil si pemimpin kekafiran dan kemurtadan, Hosni Mubarak, semoga Alloh membinasakannya. Akan tetapi, Alloh menghendaki perkara lain, operasi itu tidak berhasil namun cukup menggelisahkan musuh Alloh itu dan membuatnya selalu terngiang akan kematian pendahulunya (Anwar Sadat, pent.) di hari ketika ia bersembunyi bersamanya di bawah tumpukan kursi, ia berhasil meloloskan diri dari serangan para pahlawan Islam, Muhammad Abdus Salam Faroj, Kholid Islambuliy dan teman-temannya, semoga Alloh merahmati mereka semua dan menempatkan di surga terluas-Nya.
Sebagian mujahidin mengatakan, “Rusaknya dua kendaraan Pick-up yang bersembunyi di semak-semak pinggir jalan menjadi penyebab di balik kegagalan operasi tersebut. Sebab, sebenarnya dua kendaraan itu disiapkan untuk menghadang dan meledakkan rombongan mobilnya.” Wallohu A‘lam.
Sampai-sampai Dewan Keamanan Internasional yang kafir itu memberlakukan larangan terbang bagi Sudah pada tahun 1996 pasca peristiwa tersebut, dengan alasan keberadaan beberapa pimpinan jihad di negara itu.
Dalam hal ini, saya sebenarnya ingin sekali mendapatkan buku berjudul Fursan Tahta Royati `n-Nabiy secara lengkap, bukan edisi yang sudah diselewengkan seperti termuat dalam harian Asy-Syarq Al-Awsath, supaya saya dapat menukil kisah-kisah amaliyah jihad terhadapa para pemimpin kekafiran dari buku tersebut. Akan tetapi, segala puji bagi Alloh atas segala kemudahan dari-Nya, dan semoga Alloh memberi kita rezeki buku tersebut dalam edisi lengkapnya.
- Ightiyal Terhadap Karzai dan Fahim dan Jal Agha di Afghanistan :
Musuh berhasil menggagalkan sebuah operasi mati syahid di Kabul pada Senin sore tanggal 20/5/1423 H, setelah menangkap dua orang mujahidin, salah satu dari Afghanistan dan satu lagi dari Pakistan. Keduanya mengendarai mobil yang sudah disiapkan untuk amaliyah sebelum amaliyah yang ditujukan kepada Karzai. Tadinya, para mujahidin sudah menyiapkan sebuah operasi mati syahid dengan memasang lebih dari 250 Kg bahan peledak di dalam mobil, yang cukup untuk merobek-robek tubuh orang jelek itu (Karzai) dan semua tentara salib yang menjadi penjaganya.
Para mujahidin punya kehendak, tapi Alloh punya kehendak lain, dan Alloh melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Ketika mobil itu sedang meluncur menuju ibukota (Kabul) untuk persiapan amaliyah, mobil itu bertabrakan dengan mobil lain sehingga mengakibatkan timbulnya kecurigaan terhadap pengemudinya, akhirnya dua orang mujahidin ditangkap dan sisanya melarikan diri.
Tetapi, hendaknya Karzai dan menteri-menterinya tahu, mereka tidak akan aman, dan tangan mujahidin akan menggapai mereka sebagaimana telah berhasil menggapai orang-orang jahat sebelunya. Dan bahwa tentara salib yang mengawalnya tidak akan mampu menolak kematian yang akan datang kepadanya tak lama lagi, dengan izin Alloh Ta‘ala, melalui tangan para mujahidin.
Setelah itu, Amerika merasa khawatir akan keselamatan presiden bonekanya, Karzai. Maka setelah memindahkan tanggung jawab pengamanan terhadap dirinya dari Departemen Pertahan kepada Kementerian Luar Negeri Amerika dan menunjuk pasukan keamanan terbaik mereka untuk menjaganya, Amerika mulai membuat system pengamanan terhadap Karzai dan antek-antek munafiknya dengan membangun bungker-bungker dan goa-goa sebagai tempat bersembunyi bagi Karzai di dalam ibu kota, di mana ibukota itu sudah penuh sesak dengan tentara kaolisi internasional. Tapi, mereka semua tidak mampu menjamin keamanan bagi pemerintahan boneka itu, sehingga presiden dan para pengikutnya memerlukan goa-goa persembunyian, karena khawatir akan mendapat percobaan pembunuhan atau serangan dari mujahidin.
Rencananya, bungker-bungker itu akan dibangun dari istana kepresidenannya hingga tembus ke negara tetangga. Supaya ia bisa kabur jika suatu saat terjadi serangan mujahidin terhadap ibu kota. Kesatuan insinyur 967 dari Amerika –menurut majalan Times—sudah mulai datang ke Kabul untuk memulai proyek pembangunan bungker-bungker persembunyian bagi presiden negara itu sebagai ibukota yang aman.
Dan sejarah kembali terulang hari ini pada diri kaki tangan musuh setelah berlalu masa bertahun-tahun. Dulu, Rusia juga membangun bungker-bungker rahasia dan terowongan-terowongan bawah tanah bagi kaki tangan-kaki tangannya, seperti Hafizulloh Amin dan Nur Muhammad Taroqi. Tetapi seiring berjalannya waktu, bungker-bungker itu tak mampu menahan serangan para mujahidin yang terus menerus dilancarkan. Akhirnya, bungker dan goa-goa itu justru menjadi kuburan bagi para pengkhianat.
Kami tunggu proyek pembangunan bungker rahasia itu dengan senang hati, sebab pada dasarnya orang-orang salibis itu tengah membangun kuburan bagi kaki tangannya dengan tangan mereka sendiri, dan mereka akan segera terkubur di dalamnya sebentar lagi, dengan izin Alloh Ta‘ala.
Demikian juga dengan menteri pertahanan, Muhammad Fahim, ia lolos dari sebuah ranjau yang dipasang mujahidin pada hari Senin tanggal 25 bulan satu, ketika ia keluar dari bandara Jalalabad menuju kediaman Haji Qodir, gubernur kota tersebut.
Sebuah ranjau berisi bahan peledak telah dipasang para mujahidin di tengah jalan yang ia lewati kemudian mereka ledakkan dari jauh. Akan tetapi karena terjadi selisih waktu beberapa detik, ledakan itu mengenai mobil belakangnya. Gelombang ledakannya memang sempat mengenai mobilnya, tetapi tidak memberi dampak bahaya cukup berarti. Dalam ledakan itu, 5 pengawal pengkhianat itu terbunuh, 2 pembantu yang menemaninya, dan 3 komandan lapangan yang berafiliasi kepada Haji Zaman dan Haji Qodir. Kedua orang ini datang untuk menyambut si pengkhianat itu. Adapun yang terluka berjumlah sekita 20 orang dari mereka yang ikut dalam rombongan.
Rasa takut mulai menghantui orang-orang itu. Para tentara penjaga dari Jalalabad yang sedianya akan menginvestigasi tempat ledakan, harus bekerja mengevakuasi para korban, baik yang terluka mau pun terbunuh. Mereka juga memblokir jalan menuju tempat kejadian dan baru meninggalkannya setelah beberapa jam kemudian.
Kami katakan kepada pengkhianat ini, dan orang-orang yang ada di barisannya, kalian tidak akan pernah lepas dari hukuman para mujahidin. Tempat kembalimu, dengan izin Alloh, sama dengan pemimpinmu yang murtad, yaitu Mas‘ud. Sebagaimana Alloh telah memberikan rezeki Ahmad Syah Mas‘ud sebagai sasaran para pemuda yang rela mengorbankan nyawanya sehingga dagingnya berhasil mereka koyak, maka kamu akan melihat –hai pengkhianat—perlakuan yang sama dari para pemuda Islam seperti kematian pemukamu itu, dengan izin Alloh. Bagimu, dan bagi siapa saja yang berjalan dengan jalanmu.
Dan esok hari sangatlah dekat bagi orang yang menunggu.
Setelah Karzai lolos dari operasi itu, terjadi percobaan pembunuhan lagi terhadapnya di Kandahar, yang mana ini memperburuk kepercayaan antara dirinya dengan para pejabat di pemerintahan pengkhianatnya. Tepatnya pada tanggal 27 Jumadal Akhiroh, bertepatan dengan bulan September 2002, Karzai kembali mendapatkan percobaan pembunuhan yang ia masih selamat darinya secara aneh, operasi itu dilakukan oleh seorang lelaki yang bagus agamanya dari penduduk Kandahar. Ia berhasil menyusup ke barisan tentara keamanan Jal Agha, penguasa Kandahar sebelumnya. Jal Agha sendiri mengalami luka cukup serius yang berakibat kepada munculnya rasa takut di kalangan para pembantu Amerika dan di kalangan para pejabat pemerintahan boneka itu. Rasa saling percaya mulai hilang di kalangan mereka.
Sumber-sumber di markas Ad-Dirosah menyebutkan bahwa mulai mengungkapkan ketidak percayaannya terhadap beberapa pegawainya kepada orang-orang dekatnya. Dan kebanyakan mereka hari ini mulai mencari kesatuan baru dari negara asing sebagai pengawal mereka. Mereka juga tidak mau mengadakan pertemuan terbuka dengan masyarakat umum dan bercampur dengan orang awam, karena takut terhadap kemarahan masyarakat yang terpendam.
-------------------