IDLIB – Kataib Ahrar Al Shaam atau dalam bahasa Indonesia Brigade Pembebasan Rakyat Shaam adalah salah satu kelompok Mujahidin yang pertama angkat senjata di Suriah melawan tentara kafir musyrik Syi’ah Bashar Al Assad.
Kelompok Mujahidin ini telah lama terbentuk dan terorganisir sebelum perang Suriah 2011 dimulai. Mereka dahulu bergerak dibawah tanah dan rahasia. Namun, mereka terkenal sejak awal tahun 2012 dan merupakan kelompok Mujahidin terkemuka yang mengikuti Manhaj Salaf. Mereka berjuang demi menegakkan Syariat Islam di Suriah.
Mujahidin Ahrar Al Shaam tidak terlalu dikenal seperti Mujahidin Jabhat Al Nushra. Namun, berdasarkan fakta dilapangan, jumlah mereka kemungkinan sedikit lebih banyak dari jumlah anggota Jabhat Al Nushra. Kelebihan Mujahidin Ahrar Al Shaam adalah spesialis perang gerilya, penyergapan , serangan penembak jitu dan mortir.
Sedangkan Kelebihan Jabhat Al Nushra adalah spesialis perang terbuka, mereka dikenal pasukan elit di Suriah dengan senjata lebih canggih dan banyak bom Istisyadiyah, sehingga Jabhat Al Nushra lebih menakutkan bagi pasukan kafir Bashar Al Assad. Walaupun Jabhat Al Nushra terkenal di Jihad Global, namun gerakan mereka sebenarnya lebih rahasia dibanding Ahrar Al Shaam.
Jabhat Al Nushra sering mengadakan operasi di tengah kota Damaskus dan Aleppo, dan Ahrar Al Shaam sering mengadakan operasi di kota Hama dan Idlib, namun kedua kelompok ini tersebar di seluruh Suriah dan sering mengadakan kerjasama dalam operasi penyerangan ke tentara Syi’ah kafir.
Ahrar Al Sham mempunyai sayap Militer baru bernama SIF (Front Islam Suriah) yang dibentuk oleh beberapa kelompok Mujahidin. Juru bicara SIF, Abu Abdul Rahman al – Souri menyatakan bahwa sayap Militer SIF berdiri diatas Tauhid dan Jihad serta mengikuti Manhaj Salaf.
SIF merencanakan untuk menggulingkan rezim Assad dan sekutunya , setelah itu akan mendirikan Syariat Islam bersama Mujahidin yang lain. SIF juga difokuskan untuk bantuan sosial, pendidikan Agama Islam dan dakwah kepada Masyarakat.
Ahrar Al Shaam memiliki Ideologi yang sama dengan Jabhat Al Nushra yaitu penegakan Syariat Islam dan mengikuti Manhaj Salaf, sehingga pada bulan Desember 2012 lalu mereka resmi dimasukan ke dalam daftar kelompok ‘teroris’ oleh AS.
Selain kedua kelompok ini ada beberapa yang telah masuk daftar kelompok ‘teroris’ oleh AS, diantaranya Harakat al- Fajr al- Islamiyah ( yang beroperasi di sekitar Aleppo ) , Kataib Ansar al – Sham ( di dalam dan sekitar Latakia ) , Liwa al- Haqq ( di Homs ) , Jaish al- Tauhid ( di Deir al – Zour ) , Jamaat al- Taliah al- Islamiyah ( di wilayah pedesaan di Idlib ) , Katibat Musab bin Umayr ( di wilayah pedesaan di Aleppo ) , dan kelompok Damaskus daerah Katibat Suqur al-Islam , al- Iman Kataib al- Muqatilah , Saraya al- Maham al- Khasa , dan Kataib al- Hamzah bin Abdul Mutalib .
Jantung pertahanan Ahrar Al Shaam ada di tepi barat laut Suriah, mereka sering mengadakan kerjasama dengan Jabhat Al Nushra, Alwiat Sugour Al – Sham , Shuhada Sooriya dalam penyerangan ke tentara Assad.
Perbedaan Ahrar Al Shaam dengan Jabhat Al Nushra hanya dalam hubungan mereka dengan Al-Qaeda. Jabhat Al Nushra lebih dekat dengan Al-Qaeda dan telah berbai’at kepada Syeikh Ayman Az-Zawahiri. Sedangkan Ahrar Al Shaam hanya mendukung Al-Qaeda belum ada sumpah setia, namun Ahrar Al Shaam sangat mengagumi Al-Qaeda.
Yang dilakukan Jabhat Al Nushra sama seperti Syeikh Abu Mush’an Az-Zarqowi dan 17 orang anggotanya. Mereka berbai’at untuk berjuang di Iraq, berawal dari 17 orang namun kini menjadi Daulah Islam Iraq. Begitu juga dengan Al Shabaab Somalia yang berbai’at kepada Al-Qaeda, mereka berjuang untuk Somalia dan kini telah berdiri Imaroh Islam Somalia.
Ahrar Al Shaam setuju dan mendukung Al-Qaeda untuk mendirikan Khilafah, namun Ahrar Al Shaam meminta kepada Jabhat Al Nushra untuk membantu perjuangan di Suriah terlebih dahulu dan menolong rakyat Suriah hingga kemudian bergabung dengan Daulah Islam yang akan disatukan menjadi Khilafah Islamiyah.
Source : Bilad Al Shaam
