Kita sudah membahas bbrapa masalah ightiyal, sekarang kita akan membahas SISI-SISI KEAMANAN OPERASI INI
- Ada fatwa syar‘iy tentang hukum ightiyal terhadap seseorang yang akan dijadikan sasaran, yang dijelaskan berdasarkan dalil-dalil syar‘iy. Kami akan sebutkan contoh-contoh target yang dianjurkan untuk dijadikan target, berdasarkan urutan skala prioritas. Pembahasan seperti ini membuat para pemuda yang ingin berjihad tidak perlu repot menghadapi masalah penentuan target, dengan izin Alloh.
- Mujahid yang menjadi penanggung jawab (mas’ul) masalah keamanan mempelajari misi secara utuh, setelah itu membuat perencanaannya, rencana bisa ditambah atau dikurangi tergantung kondisi.
- Memilih para pelaksana (oksekutor), masing-masing disesuaikan dengan tugas yang akan diemban. Kemampuan pribadinya harus sesuai dengan tugas yang dibebankan. Jangan lupa memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Masing-masing mujahid tidak boleh tahu tugas temannya, kecuali kalau mujahidnya ada dua orang dan melakukan tugas secara bersamaan.
- Menyiapkan jenis kamuflase untuk setiap job.
- Mujahidin yang menjadi eksekutor, masing-masing harus menentukan kamuflasenya, apa saja bentuknya.
- Menentukan cara berkomunikasi, menentukan kotak pos surat utama, pengganti, dan cadangan. Serta berlatih menggunakan alat komunikasi yang akan digunakan. Dari sini, kami sangat menganjurkan agar para mujahidin menguasai alat-alat komunikasi modern, seperti e-mail, Yahoo Massanger, atau Bal-Tuk, dan waspadalah dengan telepon genggam.
- Menentukan beban biaya sebuah operasi sejak pertama kali menerima fatwa syar‘iy.
- Menentukan cara penggalangan dana untuk operasi, meliputi:
- Membuat sejumlah kamuflase
- Masing-masing petugas kamuflase melaksanakan tugasnya.
- Menentukan orang yang akan menjadi penyandang dana, baik dari dalam negeri tempat operasi dijalankan atau dari luar. Juga menentukan siapa yang akan mendanai operasi pembuatan kamuflase.
- Metode pendanaan terbaik adalah, mas‘ul setiap operasi ightiyal memegang uang cash, yang dengan itu ia bisa mendanai bawahannya.
- Menentukan batas waktu persiapan (i‘dad) untuk setiap tugas dalam operasi ightiyal. Tapi tetap disediakan waktu tambahan, atau bisa juga pengurangan.
- Menentukan kapan memulai kegiatan i‘dad.
- Menerima hasil akhir dari setiap i‘dad yang dilakukan pada setiap tugas.
- Menentukan waktu pelaksanaan, menentukan seberapa lama operasi akan dilaksanakan, jika operasinya berupa ranjau (ambush). Dan, masing-masing disesuaikan dengan cara yang digunakan.
- Latihan eksekusi dengan baik.
- Membuat rencana jika operasi batal.
- Menganalisa sebab-sebab yang bisa menyebabkan operasi batal.
- Menentukan cara kontak dengan para pelaku.
- Menentukan cara mundur yang utama, kemudian cara pengganti, dan cara cadangan.
- Menentukan alat yang dipakai mundur, baik yang utama mau pun pengganti.
- Memastikan hasil akhir operasi, berhasil atau gagal.
- Mempelajari dan menganalisa, menyampaikan kritik dan saran dalam sebuah operasi dengan lengkap.
- Menegaskan kembali hal-hal yang menjadi saran dan kritik tentang pelaksanaan tugas, dan menegaskan kembali pengkajian dan analisa.
- Setiap mujahid yang menjadi penanggung jawab, menyampaikan saran kritik tadi pada bidang yang menjadi tugasnya.
- Setiap mujahid yang menjadi penanggung jawab berdialog dengan semua mujahid, untuk bahan kajian, analisa, dan kritikan, jika memang waktu memungkinkan
(Yang Tidak Dikenal / GPT )




