Seiring dengan semakin dekatnya realisasi rencana Amerika yang akan menarik mundur semua pasukannya dari Afghanistan, tentara boneka Afghanistan kini berada di tengah-tengah pertempuran paling mematikan dan berdarah-darah daripada tahun selum-sebelumnya.
Mujahidin Thaliban atau Imarah Islam Afghanistan, semakin agresif. Beberapa tahun lalu, Mujahidin lebih banyak beroperasi gerilya dengan menggunakan mortar, roket jarak jauh, dan bom pinggir jalan ketimbang melancarkan serangan massive ke markas-markas tentara Amerika dan tentara boneka. Tapi kini, tercatat beberapa puluh kali Mujahidin sudah berani melancarkan serangan terbuka yang melibatkan ratusan personel.
Terhitung, di tahun 2013 ini, kalkulasi rata-rata menyebutkan setidaknya 100 personel tentara tewas dan 300 lainnya luka-luka tiap minggunya!
Pejabat Militer Amerika, Letjend. Mark Miley, seperti yang dikutip dari The Wall Street Journal sendiri menyatakan bahwa jumlah korban jatuh dari tentara Afghanistan hampir mencapai jumlah korban tentara Amerika semasa perang Vietnam. Kita ketahui, di Vietnam, Amerika mengalami kekalahan yang menyakitkan, dan terpaksa hengkang dari negara itu dengan kehilangan muka dan menahan rasa malunya yang amat sangat.
Jumlah kerugian militer ini juga dirasakan oleh pemerintah boneka Amerika di Kabul. Bahkan sengaja mereka tidak merilis jumlah statistik secara rinci, demi menjaga moral atau semangat pasukannya di medan tempur.
Pada akhirnya, bisa dipastikan InsyaAllah, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan akan kembali berjaya menguasai kembali wilayah itu. Dan boleh jadi di beberapa waktu mendatang akan menjadi negara super power baru di Asia Selatan. Bagaimana tidak? Hanya terjadi di Afghanistan, seluruh kekuatan koalisi Barat yang konon katanya super power, dari Rusia, Amerika, Jerman, Inggris, dan lainnya tak mampu mengalahkan kekuatan Mujahidin Islam.
Ya! Hanya terjadi di Afghanistan! Allahu Akbar wal ‘Izzati Lillah! [arkan/ wsj]
Shoutussalam



