Home » » Kisah Para Peminang Bidadari – Sa’ad bin Khaitsamah Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu

Kisah Para Peminang Bidadari – Sa’ad bin Khaitsamah Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu

Written By Anonim on Minggu, 08 September 2013 | 10.30



Diantara Sahabat yang gugur -syahid- diperang Badar adalah Sa’ad bin Khaitsamah Radhiyallahu’anhu.

Para Sahabat selalu bersaing didalam hal Jihad fi Sabilillah, untuk menuju Surga. Mereka tidak memandang siapa yang akan menjadi saingan nya, walaupun ayah mereka sendiri. Sa’ad bin Khaitsamah salah satu contoh dari hal tersebut.
Pada saat perang Badar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menyerukan kaum Muslimin untuk berjihad. Maka kabar ini terdengar oleh Sa’ad bin Khaitsamah dan Ayah nya yakni Khaitsamah. Namun sayang nya, Sa’ad dan ayah nya yakni Khaitsamah tidak bisa pergi bersama – sama untuk ikut Jihad, karena keluarga mereka membutuhkan salah satu diantara mereka, akan tetapi mereka berdua tidak ada yang ingin tinggal bersama keluarga, karena keinginan mereka yang sangat kuat untuk mendapatkan syahid sehingga mereka berdua sepakat untuk melakukan undian.

Sa’ad adalah anak yang taat kepada orangtua nya, namun lain hal nya jika urusan nya adalah Surga. begitu juga dengan ayah nya. Satu sama lain tidak ada yang mau mengalah. Terjadilah undian diantara mereka.

Sa’ad lah yang mendapatkan undian tersebut, ayah nya berkata : “Wahai anak ku, izinkan aku menggantikan mu hari ini.”

Akan tetapi

ia juga merindukan Surga yang seluas langit dan bumi, maka ia menjawab dengan jawaban : “Wahai ayah, seandainya bukan karena surga, pastilah aku akan melakukan nya.”
Beliau ikut berperang dan syahid dimedan perang tersebut.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata : Musa bin Uqbah rahimahullah mengatakan apa yang ia dengar dari Ibnu Syihab rahimahullah :

Pada saat terjadi perang Badar, Sa’ad bin Khaitsamah dan bapaknya di undi. Siapakah diantara kedua nya yang akan berangkat ke medan Perang. Dan undian tersebut yang keluar adalah nama Sa’ad. Bapaknya berkata : “Wahai anak ku, izinkan aku mengantikan mu hari ini.”

Sa’d berkata kepada ayahnya : “Wahai ayah, seandainya bukan karena Surga, pastilah akan ku lakukan.”

Sa’ad lalu pergi ke medan perang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian ia gugur sebagai syahid. Sedangkan bapaknya gugur sebagai syahid pada perang Uhud. [Al-Ishabah 2/23-24 no 3118]

-semoga Allah meridhai Sa’ad dan ayahnya dan seluruh para sahabat-

[Disarikan dengan penyaduran bahasa dari kitab as-Sirah an-Nabawiyyah karya Prof.DR.Ali Muhammad Ash-Shalabi. Terj Sejarah Lengkap Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam hal 430. cet Alkautsar]

|AlFajrIslamicMediaCenter|


Sebarkan berita ini ya ikhwah! :
 
Support : Creating Website | Mujahidin | Mujahidin
Copyright © 1434 H / 2013 M. By Ridwan Kariem | Tauhid Media
Template Modified by Creating Website Published by Mujahidin
Proudly powered by Mujahidin