LONDON – Seorang Editor sekaligus pemimpin redaksi koran Al Quds Al Arabi, Abdel Bari Atwan mengatakan bahwa sampai pada tanggal 11 september 2013 Al-Qaeda semakin kuat. Beliau pernah bertatap muka dan berhasil mewawancarai Syeikh Mujahid Usamah Bin Laden Rahimahullah di Afghanistan tahun 1996. Koran Al Quds Al Arabi dahulu tidak terkenal, namun ketika berhasil mewawancarai Syeikh Usamah, koran ini langsung melejit di London.
Berikut ini tulisan terbaru Bari Atwan tanggal 11 september 2013 yang dirilis oleh Ansar Al Mujahidin :
Bari Atwan mengatakan bahwa rabu (11/09/2013) adalah peringatan peristiwa bersejarah dalam dunia internasional, selasa tanggal 11 september 2001 adalah sejarah yang merubah dunia dan menyeret AS ke dalam perang Timur Tengah hingga negara itu bangkrut dari segi ekonomi dan moral.
Amerika dan sekutunya berniat menguasai tanah Timur Tengah tanpa ada yang berani melawan mereka, namun ternyata telah datang para pemuda Islam pemberani dari kelompok Al-Qaeda yang menyerang jantung perekonomian dan pertahanan AS di New York dan Washington.
Hanya karena ingin menghapus Taliban dan Al-Qaeda dari peta, George W. Bush telah membunuh lebih dari 4.000 warga sipil dengan bom raksasa B-52 giant bombers ke Afghanistan.
Hanya untuk mencari satu orang dan memberikan hadiah bagi siapa pun yang bisa membawa kepala Syeikh Usamah bin Laden, AS harus menderita kerugian perang lebih dari 1 triliun dollar AS dan kehilangan 5000 tentara pada perang Afghanistan. Sehingga AS memohon untuk bisa melobi Taliban agar muka AS tidak malu dihadapan Dunia Internasional karena kalah perang.
Al-Qaeda sebelum 11 september 2001 hanya memiliki satu cabang pasukan yaitu gunung Tora Bora yang berupa gua di Afghanistan, namun hari ini Al-Qaeda memiliki 10 cabang di seluruh dunia yang terlatih dan kuat. Dari Afghanistan ke Iraq, lalu ke Yaman, kemudian ke Maghreb , lalu sahel , Chechnya , Bosnia, dan tanduk Afrika (Somalia) serta Maroko hingga sampai tiba di Suriah.
Generasi baru Al-Qaeda lebih berbahaya daripada yang pertama , itu mendiami negara-negara Arab , tidak jauh dari Pashtun Afghanistan. Sebagian besar kadernya berasal dari negara-negara seperti Yaman , Irak dan Suriah dan Maroko . Selain itu, telah ditarik pejuang dari negara-negara Islam seperti Chechnya dan Bosnia . Ini adalah organisasi multinasional , organisasi terdesentralisasi , yang cabang-cabangnya independen berbagi kekuatan dan saling membantu ketika mereka membutuhkan uang atau tenaga.
Intervensi militer AS di Libya , Irak , Yaman dan Afghanistan menyebabkan negara-negara Demokrasi menjadi Negara gagal. Ini merupakan kesempatan Al-Qaeda untuk memperkuat jaringan mereka, salah satu organisasi Afiliasi Al-Qaeda yang paling berhasil adalah Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS), di Suriah banyak kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
Al-Qaeda telah intervensi ke Libya merebut gudang senjata dari Militer Gaddafi kemudian dikirim ke Maghreb, Sinai dan Jalur Gaza.
Rezim Suriah, AS dan Rusia sepakat untuk lebih dulu menyingkirkan mereka (Mujahidin) sebelum membenahi stabilitas politik dan ekonomi.
AS ketakutan jika senjata kimia Assad direbut oleh Mujahidin kemudian digunakan untuk menggempur Israel. AS mengerti arah peperangan Mujahidin, mereka menuju Jerusalem untuk merebut kekuasaan Israel.
AS telah membaca peta kelompok-kelompok Jihad di Suriah, ada satu kelompok yang tercium telah berkhianat kepada Mujahidin, hal ini dimanfaatkan AS untuk mendanai mereka seperti dalam kasus pemerintahan Boneka Iraq yang didanai AS untuk menghancurkan Al-Qaeda. Sempat melemah Al-Qaeda Iraq, namun tidak lama kemudian telah bangkit kembali dan semakin kuat.
Setelah 11 september 2001, Al-Qaeda dan Taliban sempat melemah karena gemburan AS dan Sekutu yang membabi buta. Namun, seiring berjalannya waktu, Taliban sempat menguasai 2/3 tanah Afghanistan.
Sihir telah berbalik melawan penyihir !
Demikian rilisan Abdel Bari Atwan mengenai kebangkitan Jihad Global yang mengawali perang Dunia ke III
Source : Ansar Al Mujahideen