Koalisi Tentara Revolusi dan Oposisi Suriah, yang merupakan induk organisasi tentara FSA mengeluarkan statement terkait pertempuran antara ISIS dan FSA di kota Azaz. Berikut isi statement mereka:
“ISIS tidak sejalan dengan perjuangan revolusi Suriah”
Istanbul, Turki / 20 September 2013
Koalisi Tentara Revolusi dan Oposisi Suriah
Koalisi Suriah mengutuk Negara Islam Iraq dan Syam atas agresinya terhadap Tentara Revolusi Suriah (FSA) dan ketidakpeduliannya terhadap rakyat Suriah. Koalisi Suriah menekankan bahwa ISIS dalam prakteknya sangat kontradiksi dalam prinsip-prinsip revolusi Suriah yakni:
- ISIS berhubungan dengan agenda asing, berulang kali mengatakan bahwa mereka akan mendirikan negara baru di dalam Suriah, ini melanggar Kedaulatan Suriah.
- ISIS berulang-ulang melakukan tindakan represif terhadap kebebasan rakyat, dokter, jurnalis, dan aktivis politik
- ISIS menggunakan kekuatan (militer) dalam menghadapi rakyat (suriah), seperti saat melawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA), khususnya pada insiden terbaru di di kota Azaz, di mana ISIS mencoba untuk mengontrol Bab Al-Salamah, pos perbatasan dengan Turki pada tanggal 18 September 2013.
- ISIS tidak lagi melawan Rezim Bashar Al Assad. Justru sebaliknya, ISIS mencoba memperkuat posisinya pada daerah dibebaskan, dengan mengorbankan keselamatan warga sipil Suriah. ISIS melakukan penindasan terhadap orang-orang (suriah), sama seperti yang dilakukan oleh partai Baath dan rezim Assad.
Koalisi Suriah menegaskan kembali bahwa, rakyat Suriah sangat moderat, dan menghormati perbedaan agama dan perbedaan politik. Mereka menolak ekstremis yang berideologi takfiri, dan perilaku eksklusif, termasuk setiap semua tindakan kriminal terhadap semua warga negara.
Koalisi Suriah menekankan bahwa prinsip-prinsip dan nilai-nilai dari revolusi Suriah adalah nilai-nilai kemanusiaan universal, dan memanggil semua kekuatan (tentara) revolusioner agar melanjutkan perjuangan untuk menciptakan sebuah negara, yang mana KEBEBASAN, KEADILAN, SUPREMASI HUKUM, DEMOKRASI, dan KESETARAAN dapat berkembang.
Kami meminta rahmat (kepada Allah) bagi para tentara kami (yang wafat), kesehatan bagi yang terluka, dan kebebasan bagi tahanan kami.
Hidup Suriah dan orang-orangnya, bebas dan dengan kehormatan!
Demikian statement resmi Koalisi Tentara & Revolusi Suriah, kita mengetahui bahwa ISIS berperang bukanlah untuk sebuah Revolusi atas dasar Nasionalisme seperti yang diinginkan oleh pihak Oposisi dan FSA, atau sekedar membebaskan rakyat Suriah dari kekejaman Bashar Al Assad saja, namun juga membebaskan rakyat Suriah dari perbudakan hukum-hukum positif yakni demokrasi. Karena itulah mereka terus menyampaikan berulang kali kepada masyarakat mengenai kewajiban mendirikan negara dibawah naungan Islam. Dan bahkan bukan itu saja, target mereka berikutnya adalah negara Israel dan membebaskan Palestina.
ISIS juga melarang kebebasan yang kebablasan, salah satu larangan mereka yang cukup terkenal (dan ditentang), adalah mereka melarang masyarakat untuk merokok. Memotret dan memberitakan mengenai markas-markas mereka yang memang rahasia (karena masih dalam keadaan perang).
Adapun tuduhan FSA yang mengatakan bahwa ISIS menindas rakyat Suriah, maka cukuplah foto-foto dan video betapa ramahnya ISIS terhadap rakyat Suriah, berbagi bahan makanan, gas, dan permen sebagai bukti.
Allahu Akbar!
sumber: etilaf/FSA